Jangka Sorong atau Mistar Geser


Alat ukur ini dalam praktik sehari-hari mempunyai banyak sebutan antara lain : mistar geser, jangka sorong, mistar ingsut, sketmat, sigmat, atau vernier caliper. Jangka sorong adalah alat ukur yang sering digunakan di bengkel mesin. Jangka sorong berfungsi sebagai alat ukur yang biasa dipakai operator mesin yang dapat mengukur panjang sampai dengan 200 mm, ketelitian 0,05 mm. Jangka sorong dapat mengukur panjang dengan rahangnya, kedalaman dengan ekornya, mengukur lebar celah dengan sensor bagian atas. Jangka sorong memiliki skala ukur (vernier caliper) dengan cara baca tertentu. Ada juga jangka sorong yang dilengkapi jam ukur, atau dilengkapi penunjuk ukuran digital. Pengukuran menggunakan jangka sorong dilakukan dengan cara menyentuhkan sensor ukur pada benda kerja yang akan diukur. Jangka sorong terdiri dari dua jenis, yaitu jangka sorong digital dan jangka sorong analog.

Gambar 2.1. Jangka Sorong Analog
Sumber : https://bimbelone.online/courses/fisika-kelas-10/


Gambar 2.2. Jangka Sorong Digital
Sumber : https://rumuspintar.com/jangka-sorong/

a.Bagian-bagian Jangka Sorong

Jangka sorong analog memiliki ketelitian sampai seperseratus milimeter (0,01 mm). bagian-bagian jangka sorong terdiri atas :

       

Gambar 2.3. Bagian-Bagian Jangka Sorong

Sumber : https://yogabudibhakti.wordpress.com/2012/03/15/jangka-sorong/

1) Rahang Dalam

Rahang dalam digunakan untuk mengukur sisi luar dari suatu benda.Terdiri atas rahang tetap dan rahang geser.

2) Rahang Luar

Rahang luar digunakan untuk mengukur sisi dalam dari suatu benda. Terdiri atas rahang tetap dan rahang geser

3) Depth Probe

Depth probe digunakan untuk mengukur kedalaman dari suatu benda.

4) Skala Utama (dalam cm)

Pada skala utama, angka 0-17 menunjukkan skala dalam cm sedangkan garis-garis yang lebih pendeknya  dalam mm. Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm sehingga dua skala utama yang berdekatan berurutan 0,1 cm atau sama dengan 1 mm.
Gambar 2.4. Skala Utama Dalam CM
Sumber : 
https://yogabudibhakti.wordpress.com/2012/03/15/jangka-sorong/

5) Skala Utama (dalam inchi)

Pada skala utama, angka 0-6 menunjukkan skala dalam inchi sedangkan garis-garis yang lebih pendeknya  dalam fraksi.

6) Skala nonius (dalam 1/10 mm)

Pada jangka sorong di atas, untuk setiap garis skala menunjukkan 1/10 mm. Tetapi ada juga yang memiliki skala 1/20, dll. Sepuluh skala nonius memiliki panjang 9 mm. Dengan demikian, perbedaan satu skala utama dan satu skala nonius adalah 1 mm - 0,9 mm = 0,1 mm atau 0,01 cm.

7) Skala nonius (untuk inchi)

Menunjukkan skala pengukuran fraksi dari inchi

8) Pengunci

Digunakan untuk menahan bagian-bagian yang bergerak ketika pengukuran seperti rahang atau Depth probe.

b. Fungsi dari Jangka Sorong

Cara penggunaan Jangka Sorong

Fungsi dari jangka Sorong sebagai berikut

1) Untuk mengukur sisi luar dari suatu benda, misalkan untuk diameter batang besi.

Cara pengukuran :

  • Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam.
  • Geser rahang kanan
  • Masukkan benda yang akan diukur ke antara kedua rahang bawah jangka sorong.
  • Geser rahang sampai tepat pada tepi benda.
  • Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser
  • Baca skala utama dan skala noniusnya

2) Untuk mengukur sisi dalam suatu benda.

Cara pengukuran :

  • Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam.
  • Masukkan rahang bagian atas ke dalam benda yang akan diukur.
  • Geser rahang tepat pada benda dan putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser
  • Bacalah skala utama dan skala noniusnya.

3) Untuk mengukur kedalaman suatu benda.

Cara pengukuran :

  • Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam.
  • Buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar benda.
  • Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser.
  • Bacalah skala utama dan skala noniusnya.

c. Pembacaan Hasil Pengukuran Jangka Sorong

Mistar geser yang banyak beredar pada umumnya mempunyai dua sistem satuan yaitu sistem metrik dan sistem inci. Sistem metrik terdapat pada bagian bawah, sedangkan sistem inci terletak pada bagian atas. Masing-masing sistem mempunyai dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius atau skala vernier. Skala utama terdapat pada badan mistar geser atau pada skala tetap., sedangkan skala nonius terdapat pada rahang geser. Pedoman umum membaca skala pengukuran pada mistar geser yaitu : (a) Lihat angka nol skala nonius ada di mana, (b) cari garis yang lurus antara skala utama dengan skala nonius. Perhatikan contoh berikut ini

1) Cara membaca jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm


2) Cara membaca jangka sorong dengan ketelitian 0,02 mm

 

3) Cara membaca jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm


Perawatan Jangka Sorong
a) Pastikan bahwa disimpan di tempat yang tidak lembab.
b) Posisikan ujung skala nonius (dapat digeser-geser) dan ujung skala utama berimpit (skala nonius dan utama 0,00)
c) Berikan pelumas pada bagian pengunci dan bagian yang bergesekan.
Teknik memperbaiki untuk kerusakan ringan
  • Kerusakan biasanya ditandai dengan munculnya karat yang ada pada pengunci (baut putar bagian atas) sehingga antara skala nonius dan skala utama tidak dapat digeser-geser.
  • Bila ini yang terjadi, sediakan minyak tanah dan minyak goreng masing masing satu sendok, selanjutnya campurkan dan aduk sampai betul-betul bercampur.
  • Teteskan hasil minyak campuran tersebut ke bagian pengunci yang berkarat, dan tunggu kira-kira ½ jam (perhatikan gambar).
Gambar 2.5. Bagian jangka sorong yang ditetesi minyak
Sumber : Sasongko. 2013. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif. Jakarta. Kementerian Pendidikan & Kebudayaan. (hlm 152)

  • Cobalah putar pada bagian pengunci, dengan cara memutar pada bagian baut putar. Bila ini masih sulit coba gunakan tang yang dilapisi kain untukmelepas /mengendurkan bagian pengunci
  • Sebelum dan sesudah pemakaian, bersihkan jangkasorong dari partikel-partikel dan debu agar tidakmenempel pada permukaan bagian yang meluncur
  • Jangan melempar jangka sorong, saat dietakan.
  • Periksa secara berkala fungsi dari peluncur sertabidang luncur, agar bergerak dengan lancar tanpa hambatan.
  • Tempatkan kembali jangka sorong yang sudah selesaidigunakan, pada tempatnya, (sarungnya), usahakan agar penempatan tidak ditumpuk satu sama lain.


Referensi :

Y.A, Agus. 2017. Mengenal Alat-Alat Ukur Otomotif dan Cara Merawatnya. Yogyakarta. Zahara Pustaka

Sasongko. 2013. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif. Jakarta. Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.

No comments:

Post a Comment